Rabu, 06 September 2017

POTRET KELUARGA


Jika kita diberikan contoh oleh kekasih Allah
Maka ikutilah
Jika kita diberikan contoh buku alam semesta yang sungguh mengagumkan
Maka kita gali dengan iqra dan penuh keyakinan
Bukan lain potret itu hanyalah klise dari sebagian kecil rencana Sutradara
Rencana yang semuanya dapat diatur oleh Sang Sutradara
Aku tidak tahu berapa nanti umurku
Sudah ku pinta, namun semua adalah hakMU
Wahai bani Faridh Almuhayat Uhib Hamdani, kirimi aku berkali-kali ayat-ayat yang suci

Bogor, 6 September 2017/15 Dulhijah 1438 H; Pukul 03.08 WIB



Surat Dari Ayah Faridh Almuhayat Uhib Hamdani bin Sri Hartoyo


1.       Istriku Luthfia Nuraini Rahman binti Asep Kusrahman
2.      Putraku Muhammad Habib Jalaluddin Rumi Al Hamdani
3.      Putraku Mahbub Nahdlan Haddad Al Hamdani


Rabu, 6 September 2017/ 15 Dzulhijah 1438 H

Keluargaku yang ayah cintai,
Pujian terbaik hanya untuk Allah Yang Maha Terpuji, beserta makhluk pilihanNya yaitu Kanjeng Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Maka sebaik-baik Dzat untuk bersandar yaitu Allahush Shomad, dan shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan keturunannya serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Keluargaku yang ayah cintai,
Hari ini Rabu, 06 September 2017 tepat 15 Dzulhijah 1438 H ayah tepat usia 31 tahun. Dahulu ayah dilahirkan tepat dengan weton Sabtu Legi dari ayah bernama Sri Hartoyo bin Suminto Cokrosumarto dan dari ibu bernama Pariyah binti Marto Sentono. Semoga Allah SWT merahmati mereka semua yang ayah sangat cintai. Ayah berharap kalian semua juga mencintai sepenuhnya, bukan sebagian-sebagian saja. Sebab apa? Sebab cinta kalian akan menjadi sebab turunnya ridha ayah. Maka ayah berwasiat agar kalian selalu menjaga silaturahim. Tidak lupa juga seperti yang ayah ajarkan untuk selalu mengirimkan doa-doa kepada mereka, setidaknya paling sedikit kirimlah Al Fatihah kepada mereka, bahkan pada ayah juga hingga ketika ayah sudah tidak ada.

Keluargaku yang ayah cintai,
Ayah sekolah SD, SMP, SMA, S1, S2 tiada lain karena rasa cintaku pada orang tuaku. Aku menikahpun karena rasa cintaku kepada mereka, sebab dengan menikah keturunan akan terus diharapkan menjadi generasi penerus mereka. Alhamdulillah 3 November 2012 ayah menikahi gadis yang sangat cantik, ia bidadari syurga, ia cahaya kasih sayang, ia cerdas, dan ia sholeh. Mama Luthfia Nuraini Rahman binti Asep Kusrahman. Ayah mencintainya, tentu karena Allah. Semoga Allah SWT kumpulkan kita semuanya bersama orang-orang shaleh di syurganya. Aamiin. Setahun kita dikaruniai seorang putera, tepat di tanggal 17 Juli 2013. Allah menurunkan seorang putera yang gagah perkasa, tampan, dan tentu ia adalah jagoan ayah. Sebagai bentuk ikatan cinta ayah kepada Dzuriat Kanjeng Nabi Muhammad SAW ayah beri panggilan Habib. Tidak ada maksud menyamakan, namun ayah mengharap keberkahan para Habaib semoga menjadi para pecinta Kanjeng Nabi. Dua tahun kemudian, tepatnya 7 September 2017 lahir seorang putra kembali yang gagah nan tampan, laksana hujan dimusim kering yang kemudian ayah beri panggilan Haddad. Memang ayah sengaja beri panggilan itu agar kelak ia menjadi penerus perjuangan Imam Al Haddad. Semoga. Aamiin.

Keluargaku yang ayah cintai,
Bukan karena sesuatu yang mendorong ayah menulis surat ini. Melainkan dorongan ayah tidak terbendung tat kala ayah tidak bisa tidur malam ini. Ayah isi tahajud, hajat, witir, doa itupun juga tidak menutup kantuk untuk segera tidur. Maka ayah putuskan menggerakkan jari untuk menulis wasiat, pesan, surat untuk istriku, anak-anakku semoga bermanfaat. Aku meminta kepada Sang Pencipta Jagad Raya, bahwa tiada lain dan tiada bukan ayah meminta rahmat, hidayah, keridhaan Allah SWT agar kita semua menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Ayah meminta agar Allah menyayangi kita, mencintai kita, mengumpulkan kita bersama orang-orang shaleh. Ayah meminta kemuliaan hidup dunia dan akhirat, yang mana agar kita selamat dari siksa dan adzab alam kubur, siksa api neraka, dan fitnah dajjal al masih. Wallahu A’alam. Ayah meminta hidup berkah, mati dalam keadaan khusnul khatimah, dicabut nyawa kita dalam keadaan iman dan islam. Semoga Allah mengabulkan. Sebab, kita tidak tahu mati kita seperti apa kelak, maka permintaan diatas tiada lain karena sungguh sebuah keberuntungan jika Allah memberikan rahmatNYa untuk kita masuk dan berkumpul bersama orang-orang shaleh. Tanpa rahmatNya kita tidak bisa apa-apa.

Keluargaku yang ayah cintai,
Tegakkanlah shalat wajib, dan tambahlah dengan yang sunnah. Perbanyaklah dzikir, perbanyaklah shalawat, perbanyaklah menolong orang. Insya Allah itu menjadi wasilah keberkahan hidup dan wasilah untuk di akhirat nantinya dipilih oleh Allah SWT untuk dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintai Allah SWT. Barang tentu tidak mudah, itu sangat berat. Maka ikutilah ulama-ulama yang ilmunya bersanad hingga Rasulullah SAW baik ilmu dzahir maupun batin. Harapannya, anak ayah Habib dan Haddad menjadi anak shaleh, hafidz qur’an, muhaddist yang ilmunya memberikan maslahat bagi orang banyak. Itulah harapan ayah, namun semua adalah kehendak Allah SWT dan kalian jika sudah dewasa dapat memilih dan memilah dengan sendirinya. Ayah memberikan bekal sekuat tenaga ayah, agar kalian selalu dalam rel-rel agama yang benar dan selalu rendah hati dimanapun berada. Hormat, hormat, hormat kepada orang terutama yang lebih tua dan juga anak kecil. Merekalah gurumu, carilah ibroh, hikmah dari mereka sebab ilmu Allah sangat luas yang kita dapat hanyalah buliran debu-debu yang mana ilmu Allah tiada terhitung, tak terhingga. Maka tidak ada yang perlu kalian sombongkan.

Keluargaku yang ayah cintai,
Istriku engkau bidadariku, selayaknya engkau menjadi orang hebat dan lebih terhormat. Ayah meminta maaf, atas segala prasangka, tingkah laku, perkataan ayah yang belum dapat memuliakanmu, membuat tersenyum bibir dan hatimu selalu, membuatmu bahagia, dan tentu ayah masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam berumah tangga denganmu. Semoga Allah memberikan syurga, tempat yang mulia di dunia dan akhirat kepadamu. Aamiin.

Istriku pujaanku, maafkan ayah yang belum dapat mengajarimu, memberimu fasilitas yang mapan. Ayah doakan agar engkau ataupun kita semua dapat diterima di CPNS tahun ini. Kado dari Allah SWT baik dan buruknya adalah yang terbaik. Semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua, dunia dan akhirat.

Terimakasih, sudah bertahun-tahun menemani ayah. Sudah melayani ayah, melakukan yang terbaik untuk ayah. Namun sebaliknya ayah belum seperti yang mama harapkan, belum dapat memberikan reward untuk mama yang lelah siang malam mengurus ayah dan anak-anak jagoan kita, maka ayah akan selalu belajar menjadi ayah yang baik dan benar, ayah yang dapat membimbing kita dalam kebenaran. Insya Allah.

Regard,
Ayah Faridh Almuhayat Uhib Hamdani bin Sri Hartoyo bin Sumiinto Cokrosumarto