|
1.
Istriku
Luthfia Nuraini Rahman binti Asep Kusrahman
2.
Putraku
Muhammad Habib Jalaluddin Rumi Al Hamdani
3.
Putraku
Mahbub Nahdlan Haddad Al Hamdani
|
Rabu, 6 September 2017/ 15
Dzulhijah 1438 H
Keluargaku yang ayah
cintai,
Pujian terbaik hanya
untuk Allah Yang Maha Terpuji, beserta makhluk pilihanNya yaitu Kanjeng Nabi
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Maka sebaik-baik Dzat untuk bersandar
yaitu Allahush Shomad, dan shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan keturunannya serta pengikutnya
hingga akhir zaman.
Keluargaku yang ayah
cintai,
Hari ini Rabu, 06
September 2017 tepat 15 Dzulhijah 1438 H ayah tepat usia 31 tahun. Dahulu ayah
dilahirkan tepat dengan weton Sabtu Legi dari ayah bernama Sri Hartoyo bin
Suminto Cokrosumarto dan dari ibu bernama Pariyah binti Marto Sentono. Semoga
Allah SWT merahmati mereka semua yang ayah sangat cintai. Ayah berharap kalian
semua juga mencintai sepenuhnya, bukan sebagian-sebagian saja. Sebab apa? Sebab
cinta kalian akan menjadi sebab turunnya ridha ayah. Maka ayah berwasiat agar
kalian selalu menjaga silaturahim. Tidak lupa juga seperti yang ayah ajarkan
untuk selalu mengirimkan doa-doa kepada mereka, setidaknya paling sedikit
kirimlah Al Fatihah kepada mereka, bahkan pada ayah juga hingga ketika ayah
sudah tidak ada.
Keluargaku yang ayah
cintai,
Ayah sekolah SD, SMP,
SMA, S1, S2 tiada lain karena rasa cintaku pada orang tuaku. Aku menikahpun
karena rasa cintaku kepada mereka, sebab dengan menikah keturunan akan terus
diharapkan menjadi generasi penerus mereka. Alhamdulillah 3 November 2012 ayah
menikahi gadis yang sangat cantik, ia bidadari syurga, ia cahaya kasih sayang,
ia cerdas, dan ia sholeh. Mama Luthfia Nuraini Rahman binti Asep Kusrahman.
Ayah mencintainya, tentu karena Allah. Semoga Allah SWT kumpulkan kita semuanya
bersama orang-orang shaleh di syurganya. Aamiin. Setahun kita dikaruniai
seorang putera, tepat di tanggal 17 Juli 2013. Allah menurunkan seorang putera
yang gagah perkasa, tampan, dan tentu ia adalah jagoan ayah. Sebagai bentuk
ikatan cinta ayah kepada Dzuriat Kanjeng Nabi Muhammad SAW ayah beri panggilan
Habib. Tidak ada maksud menyamakan, namun ayah mengharap keberkahan para Habaib
semoga menjadi para pecinta Kanjeng Nabi. Dua tahun kemudian, tepatnya 7
September 2017 lahir seorang putra kembali yang gagah nan tampan, laksana hujan
dimusim kering yang kemudian ayah beri panggilan Haddad. Memang ayah sengaja
beri panggilan itu agar kelak ia menjadi penerus perjuangan Imam Al Haddad.
Semoga. Aamiin.
Keluargaku yang ayah
cintai,
Bukan karena sesuatu yang
mendorong ayah menulis surat ini. Melainkan dorongan ayah tidak terbendung tat
kala ayah tidak bisa tidur malam ini. Ayah isi tahajud, hajat, witir, doa
itupun juga tidak menutup kantuk untuk segera tidur. Maka ayah putuskan menggerakkan
jari untuk menulis wasiat, pesan, surat untuk istriku, anak-anakku semoga
bermanfaat. Aku meminta kepada Sang Pencipta Jagad Raya, bahwa tiada lain dan
tiada bukan ayah meminta rahmat, hidayah, keridhaan Allah SWT agar kita semua
menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Ayah meminta agar Allah menyayangi
kita, mencintai kita, mengumpulkan kita bersama orang-orang shaleh. Ayah
meminta kemuliaan hidup dunia dan akhirat, yang mana agar kita selamat dari
siksa dan adzab alam kubur, siksa api neraka, dan fitnah dajjal al masih.
Wallahu A’alam. Ayah meminta hidup berkah, mati dalam keadaan khusnul khatimah,
dicabut nyawa kita dalam keadaan iman dan islam. Semoga Allah mengabulkan.
Sebab, kita tidak tahu mati kita seperti apa kelak, maka permintaan diatas
tiada lain karena sungguh sebuah keberuntungan jika Allah memberikan rahmatNYa
untuk kita masuk dan berkumpul bersama orang-orang shaleh. Tanpa rahmatNya kita
tidak bisa apa-apa.
Keluargaku yang ayah
cintai,
Tegakkanlah shalat wajib,
dan tambahlah dengan yang sunnah. Perbanyaklah dzikir, perbanyaklah shalawat,
perbanyaklah menolong orang. Insya Allah itu menjadi wasilah keberkahan hidup
dan wasilah untuk di akhirat nantinya dipilih oleh Allah SWT untuk dikumpulkan
bersama orang-orang yang dicintai Allah SWT. Barang tentu tidak mudah, itu
sangat berat. Maka ikutilah ulama-ulama yang ilmunya bersanad hingga Rasulullah
SAW baik ilmu dzahir maupun batin. Harapannya, anak ayah Habib dan Haddad
menjadi anak shaleh, hafidz qur’an, muhaddist yang ilmunya memberikan maslahat
bagi orang banyak. Itulah harapan ayah, namun semua adalah kehendak Allah SWT
dan kalian jika sudah dewasa dapat memilih dan memilah dengan sendirinya. Ayah
memberikan bekal sekuat tenaga ayah, agar kalian selalu dalam rel-rel agama
yang benar dan selalu rendah hati dimanapun berada. Hormat, hormat, hormat
kepada orang terutama yang lebih tua dan juga anak kecil. Merekalah gurumu,
carilah ibroh, hikmah dari mereka sebab ilmu Allah sangat luas yang kita dapat
hanyalah buliran debu-debu yang mana ilmu Allah tiada terhitung, tak terhingga.
Maka tidak ada yang perlu kalian sombongkan.
Keluargaku yang ayah
cintai,
Istriku engkau
bidadariku, selayaknya engkau menjadi orang hebat dan lebih terhormat. Ayah
meminta maaf, atas segala prasangka, tingkah laku, perkataan ayah yang belum dapat
memuliakanmu, membuat tersenyum bibir dan hatimu selalu, membuatmu bahagia, dan
tentu ayah masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam berumah tangga denganmu.
Semoga Allah memberikan syurga, tempat yang mulia di dunia dan akhirat
kepadamu. Aamiin.
Istriku pujaanku, maafkan
ayah yang belum dapat mengajarimu, memberimu fasilitas yang mapan. Ayah doakan
agar engkau ataupun kita semua dapat diterima di CPNS tahun ini. Kado dari
Allah SWT baik dan buruknya adalah yang terbaik. Semoga menjadi awal yang baik
untuk kita semua, dunia dan akhirat.
Terimakasih, sudah
bertahun-tahun menemani ayah. Sudah melayani ayah, melakukan yang terbaik untuk
ayah. Namun sebaliknya ayah belum seperti yang mama harapkan, belum dapat
memberikan reward untuk mama yang
lelah siang malam mengurus ayah dan anak-anak jagoan kita, maka ayah akan
selalu belajar menjadi ayah yang baik dan benar, ayah yang dapat membimbing
kita dalam kebenaran. Insya Allah.
Regard,
Ayah
Faridh Almuhayat Uhib Hamdani bin Sri Hartoyo bin Sumiinto Cokrosumarto