Kalo saya menyebutnya sebagai tragedi, dimana "materialsm" bukanlah sebuah keabadian yang dibangun dalam peradaban. Sedangkan "spiritualism" membangun peradaban yang abadi. Bedanya, tragedi itu membawa pada sebuah titik kesimpulan yang berbeda yaitu "materialsm" berbicara bagaimana alam sedang tidak baik-baik saja dan mencari pelaku/konspirator, sedangkan "spiritualsm" berbicara dalam relung jiwa dan hati yang mendalam tentang kesalahan/dosa apa yang telah dilakukan sehingga tragedi itu bisa terjadi.
Adzab dan tragedi, bukan soal penting jangan sampai salah memaknai. Kita berdoa, semoga bumi kita damai, sejahtera, adil, bijak dimanapun berada.
Lho kenapa kok berdoa harus yang baik, sebab Allah SWT menerima doa yang baik-baik, bukan doa laknat. Jika ada yang melaknat silahkan dipertanggung jawabkan masing-masing. Kita tahu bahwa di Amerika bukan hanya pemeluk kristen, katolik, yahudi, atheis dll saja. Namun juga ada pemeluk agama Islam, dimana mereka berdoa sebagaimana kita berdoa mohon rahmat, ampunan, petunjuk, keselematan dll itu kepada Tuhan kita Allah SWT. Maka mari berdoa yang baik-baik.
Kebakaran dan Angin "Ribut"
Ada yang mengatakan dibakar secara sengaja oleh oknum, ada juga karena petir dari langit menyambar pohon dihutan, ada juga yang mengatakan dari konsleting listrik disalah satu rumah. Terlepas dari asumsi/dugaan itu, jikapun kita memahami secara geografis lokasi terletak dilembah-lembah dengan potensi angin kering. Tumbuhan dan pohon mudah kebakar seperti pinus yang merupakan media mudah terbakar, apalagi terbakar karena petir. Memang dari informasi yang saya dapat situasi disana memang tidak mudah untuk tidak waspada terkait kebakaran hutan dan lahan.
Bisa dibayangkan sejak 7 Januari 2025 hingga 1 mingguan, lokasi kebakaran Los Angeles meluas dari Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County sekaligus tidak kurang dari 9000 bangunan terbakar, belum sarpras lain.
Bisa dibayangkan sulitnya mengendalikan api yang menyambar berbarengan dengan angin kencang meniup bara dan api keberbagai titik. Diluar upaya pemerintah memadamkan, menyelamatkan warga, menyelamatkan hewan-hewan peliharaan terus dilakukan walaupun harus dengan ekstra hati-hati. Ini pelajaran penting bagi Indonesia.
Pelajaran penting kita yaitu: 1) Kebakaran hutan dan lahan terutama diwilayah gambut, jangan dianggap sepele dan angin lalu. Mengandalkan bantuan luar negei ataupun dengan membiarkan para pencaplok lahan dikawasan hutan yang jelas-jelas memiliki potensi kebarakan tinggi untuk beraktivitas dengan alasa "perut". Menyelamatkan satu perut namun merugikan ribuan kepala dengna efek jangka panjang seperti ispa, dll adalah sebuah kedzaliman. Maka wajib hukumnya menjaga hutan dan lahan dari kebakaran; 2) Tata letak wilayah (RTRW) harus serius ditata terutama dilingkungan warga masyarakat. Kita pahami banyak warga kita yang banyak menggunakan kayu sebagai bahan utama bangunan rumah/toko. Namun ada faktor juga diluar itu yaitu banyak kabel listrik berantakan, sambungan listrik dirumah masih acak-acakan, dan kesemrawutan lain yang seolah-olah dibiarkan. Pemerintah belum banyak hadir, namun jika hadir jangan dipersulit dengan berbagai model administrasi, yang ada harus dipermudah. RTRW siapa yang menjalankan? sepertinya hanya dokumen belaka, kalau ada jalankan dengan sepenuh hati (ada anggaran/tidak ada harus jalan); 3) Titik-titik evakuasi darurat baik kebakaran, tsunami, gempa, longsor, angin ribut, dll harus dimiliki oleh semua entitias dan masyarakat. Dengan demikian semua warga akan tahu dimana mereka berkumpul dan menyusur jalan apabila terdapat gempa/banjir/tanah longsong; 4) Dana pemulihan bencana. Penting dialokasikan, untuk mitigasi, adaptasi, serta penanganan saat terjadi bencana-bencana hidrometorologis tersebut.
Bersatu dalam Kebaikan, itu Membantu Mempermudah Tercapainya Pemulihan
Kebaikan akan hadir baik dilokasi terjadi tragedi/lokasi yang aman-mana saja. Hal ini tidak lepas dari anggapan bahwa kebaikan itu selalu diberikan kepada orang-orang yang mengingat kekasihnya yaitu Tuhan YME. Sebaiknya kita semua harus tekad bulat bahwa bersama dalam kebaikan, komunikasi yang baik akan dapat membantu pemulihan pasca tragedi. Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga tragedi berakhir, banyak penduduk yang mendapatkan pertolongan, dan kedepan menjadi orang-orang yang baik-penduduk Amerika.