Kamis, 19 Maret 2020

JAGA KESEHATAN UNTUK MENGHADAPI COVID-19


Halo gaes, virus Corona (Covid-19) sudah mulai masuk ke Indonesia dengan jumlah korban sudah mencapai 19 orang meninggal dari 227 pasien per hari ini (Kamis/19 Maret 2020). Namun kita sebagai warga negara +62 tidak usah panik dan parno, walaupun rasa khawatir itu ada, namun kekhawatiran tersebut kita jadikan sebagai penyemangat kita untuk fight menghadapinya. Informasi tentang virus Corona itu sudah cukup lama. Namun kita selama ini terlena dengan berita-berita yang ditampilkan di berbagai media baik media televisi, surat kabar, maupun media sosial lainnya. Tidak sedikit pula yang membuat berita palsu (HOAX) "kok sempat-sempatnya ya....", ini lah tugas kita untuk menyaring sebelum membagikan berita yang benar. 

Kita  setiap hari memegang Hand Phone (HP) lho Gaes, seperti jaman dulu kemana-mana bawa JIMAT hehehe. Namun JIMAT yang terkini (HP) ini berisi berbagai aplikasi yang menyediakan informasi apa saja yang kita inginkan, tentu sudah banyak yang sudah tahu akan virus Corona ini. Maka kita butuh cara untuk mengantisipasi apa saja yang bisa kita lakukan untuk membatasi diri kita agar terhindar dari virus tersebut. Jika media sosial kita gunakan dengan bijak, akan banyak hal yang bisa kita lakukan  untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang wabah Corona ini. Namun jangan lupa ya.., bahwa ada wabah lain yang sebenernya tidak asing bagi kita yaitu demam berdarah dengue (DBD). Ini juga ancaman lho.

Masalahnya begini Gaes, Corona ini jika terkena orang yang sudah punya penyakit berat seperti Paru, jantung, Diabetes, dll ditambah dengan usia yang sudah lanjut (50 tahun-up) maka virus Corona tersebut bisa menambah parah. Selain itu, virus Corona ini bisa menular dengan cepat, sprt aku yang sering usap hidup dan pipi serta mata, sementara lupa memegan benda apa saja yang ada disekitar kita tadi. Maka tidak heran jika Corona ini menyebar dengan cepat melalui berbagai media yang ada di sekitar kita seperti uang, kertas, dll atau melalui berjabat tangan hingga kita bedesak-desakan dengan orang lain yang terkena virus Corona ini. Walaupun kita tidak tahu siapa saja orang yang sudah terkena virus Corona, tentu kita bisa menghindarinya dengan menaati himbauan pemerintah (Kementerian Kesehatan RI). 

Selain itu, kita bisa belajar menganalisis dengan pertanyaan-pertanyaan nakal seperti, (1) Apakah penduduk Indonesia ini memiliki bibit penyakit yang menyebabkan penyakit seperti Jantung, Diabetes, Paru-paru, atau penyakit berat lainnya yang mungkin butuh penyembuhan cukup lama?; (2) Jika penduduk +62 ini punya banyak potensi tersebut karena A-Z itu, kira-kira berapa jumlah penderita saat ini ya?; (3) Jika data tersebut banyak, maka kita bisa tahu dua informasi yaitu pertama bahwa ada tantangan tentang pola hidup masyarakat +62 ini yang kurang ideal sehingga menyebabkan penyakit tersebut, kedua bisa menjadi bahan untuk mengetahui tingkat kerentanan masyarakat +62 ini terhadap virus Corona.

Kita semua perlu waspada ya Gaes, walaupun pemerintah sudah memberikan himbauan untuk belajar di rumah, ibadah di rumah, bekerja dirumah, membentuk gugus kerja, menunjuk rumah sakit rujukan dan membuat rumah sakit khusus untuk penderita Corona, hingga berbagai organisasi massa (Ormas) melakukan gerakan dari himbauan dan membuka posko pengaduan/pelayanan. Seperti MUI, ormas Nahdlatul Ulama (NU) yang membuka program NU PEDULI, ormas Muhammadiyah, dll. Hal tersebut hanya salah satu cara ormas melakukan aksi tanggap darurat terhadap penanganan virus Corona itu. Hal-hal kecil yang bisa kita lakukan juga harus konsisten untuk mencegah penularan virus tersebut, seperti dirumah dengan kita ingatkan keluarga untuk menjaga kebersihan tangan dan badan (setiap waktu). Hal ini memang terlihat cerewet sih, tapi ini yang menjadi upaya kecil kita pertama kali demi menjaga keluarga dan lingkungan sekitar kita. 

Dikeluargaku tidak ada persiapan menghadapi virus ini, sebagaimana banyak orang lakukan dengan memborong berbagai keperluan rumah tangga sehingga dapat menimbulkan kelangkaan barang di pasaran. Dan Ini Sudah Terjadi. Akibat dari sikap kita ini, maka para pengepul, pemborong, hingga perusahaan akan berfikir 100 kali lipat untuk mencari keuntungan. Namun pendapatku, hal tersebut diharamkan oleh agama, sebab untuk menumpuk keuntungan pribadi dan merugikan masyarakat banyak. Tindakan tersebut disebut dengan IHTIKAR (Menimbun harta)

  الاحتكار هو حبس مال أو منفعة أو عمل، والامتناع عن بيعه وبذله حتى يغلو سعره غلاءً فاحشاً غير معتاد، بسبب قلته، أو انعدام وجوده في مظانه، مع شدة حاجة الناس أو الدولة أو الحيوان إليه

Artinya: "Monopoli itu adalah tindakan memborong barang atau manfaat atau pekerjaan jasa, tidak dijualnya atau disalurkannya sehingga harganya bergerak naik dengan kenaikan yang bersifat menindas dan tidak lumrah, sebagai akibat dari minimnya barang itu di pasaran atau langka, bersamaan dengan sangat butuhnya masyarakat akan wujudnya, atau negara, atau bahkan hewan peliharaan” (Sumber: Dr Fathi al-Darainy, Buhutsu Muqaranah fi al-Fiqhi al-Islamy wa Ushulihi, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2008, juz 1, halaman 411). Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/117580/haram-memborong-masker-di-pasaran-untuk-dijual-dengan-harga-tinggi



Selain itu, kebetulan tiga hari yang lalu aku juga mulai sakit tenggorokan dan sekarang sudah batuk-batuk kecil. Sejak terasa gejala akan flu dan batuk, aku rajin memakai masker dimanapun dan tentu meningkatkan imun tubuh dengan mencoba konsumsi herbal dan obat stamina seperti STIMUNO. 

Obat herbal yang aku konsumsi seperti, memakan 3 biji bawang merah sebagaimana ijazah dari Al Habib Luthfi Bin Hasyim Bin Yahya dari Pekalongan dengan disertai Shalawat dan Membaca Doanya. Selain itu aku juga meminum air hangat dicampur dengan satu lembar daun sirih ditambah dengan tiga sendok madu lalu diminum, ini ijazah dari guruku KH. Nuri yang tiba-tiba malam-malam minta di video call kan oleh Bapakku yang kebetulan ada di rumah beliau malam itu. Selain itu, setiap hari saya minum vitamin C untuk terus menguatkan imun tubuhkan. 


Terkadang ada rasa penasaran apakah ada virus Corona atau tidak dalam tubuhku, tetapi melihat keterbatasan waktu dan tempat untuk memeriksa aku proteksi diri saja. Semoga saja buka ya Gaes, mohon doanya selalu ya. 

Lanjut lagi ya Gaes ceritaku...

Aku juga mengajari anak-anakku untuk rajin mencuci tangan dan juga memakai hand sanitizer, agak dibuat galak setengah memaksa dan sambil guyonan. Bahkan anakku yang kecil malah lebih dulu tau virusnya namanya Corona daripada kakaknya, ini hasil emaknya nontonin berita tentang perkembangan virus Corona bersama si kecil. Semoga berhasil mencegah si Corona Hehehe.... Dua hari ini anakku yang kecil ikut-ikutan memakai masker, dan hasil dari dia memakai masker di komen kakaknya begini: "Itu buat yang sakit aja kali...bukan buat yang sehat" AMBYARRRR aku denger aja kaget, ternyata rekaman itu keluar pada saatnya ya Hehehe...

Gaes, Hari ini aku juga coba kasih edukasi ke Bibi yang bantu-bantu kami dirumah, tentang Corona, penyebaran Corona, penularan Corona dan  tentunya minta dia lebih hati-hati baik di rumah ini dan di kampungnya.


Seperti yang kita ketahui Gaes, mayoritas penduduk Indonesia ini muslim. Tentu banyak sekali opini dan gagasan yang dishare, bahkan tidak sedikit ada yang melawan pemerintah, ada yang ikut anjuran pemerintah, ada juga yang setengah-setengah (ikut anjuran pemerintah dengan batasan tertentu). Ini pilihan ya Gaes, tapi menurut hemat pendapatku kita ikuti himbauan pemerintah sebab mencegah lebih baik daripada mengobati yang sudah terlanjur, lagian itu bukan masalah kita dilarang beribadah. Ummat agama yang lain juga sama kok, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan lainnya juga melakukan hal sama. 



Akhir tulisan ini aku mengajak sahabat-sahabatku semua untuk: (1) Menjaga kebersihan anggota badan dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari keluarga; (2) Memperbanyak doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, jika sahabatku yang muslim mari perbanyak Istighfar terutama setelah shalat fardlu sebanyak 25 kali, perbanyak membaca shalawat tibbil qulub berikut lafal shalawat Tibbil Qulub secara lengkap beserta artinya:   اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ   

(Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil qulûbi wa dawâ-ihâ wa ‘âfiyatil abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril abshâri wa dliyâ-ihaa wa ’alâ âlihî wa shahbihî wa sallim.). Artinya:   “Ya Allah, berikanlah rahmat kepada baginda kami, Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, memberikan kesehatan badan dan mengobatinya, menjadi cahaya mata hati dan sinarnya, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, dan semoga Engkau memberikan keselamatan.  Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/117448/bacaan-shalawat-tibbil-qulub-dan-faedahnya untuk yang non-muslim silahkan menyesuaikan; (3) Ba'da Shalat Maghrib membacara Ratib Al Haddad serta Ba'da Shalat Subuh membaca Wirid Al Lathif yang semuanya adalah dari Al Alamah Al Imam As Sayyid Abbullah Bin Alwi AL Haddad. 

Semua itu adalah ihtiar kita ya Gaes, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dan diberikan keselamatan serta kemudahan dalam mengarungi berbagai cobaan dan ujian. Keep FIGHT ya...Oh iya, berikut aku kasih gambar-gambar informasi terkait virus Covid-19 / Corona sekaligus narsis dikit dari jagoanku ya...

Work From Home (WFH) adalah kebijakan yang baik untuk mencegah virus Corona sekaligus dapat meluangkan waktu bersama anak dan keluarga, PLUS pekerjaan yang dikerjaan dapat dilakukan dengan enjoy. Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Presiden Ir. Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, Menteri LHK Ibu Dr. Siti Nurbaya, Kepala Badan Litbang dan Inovasi Bapak Dr. Agus Justianto, Skretaris Badan Litbang dan Inovasi Ibu Dr. Sylvana Ratina, Kepala Bagian Program dan Kerjasama Bapak Dr. Krisdianto, Kepala Sub Bagian Program Bapak Bambang S. Antoko, M.Si yang sudah menjadi bagian dari upaya menyelamatkan hajat hidup orang banyak melalui kebijakan dan arahannya.

Bagi tenaga medis (Dokter, Perawat, Pasukan Relawan), donatur-donatur yang saat ini mempersiapkan pencegehan, mengobati pasien virus Corona, saya ucapkan terimakasih, selamat bekerja dengan profesional dan jangan lupa menjaga kesehatannya agar sehat selalu. Bagi pasien yang positif tetap tabah, sabar, segera berobat dan memperbanyak berdoa dan menguatkan imun tubuh agar bisa menahan serangan virus Corona ini. Virus ini merupakan makhluk ciptaan Allah SWT, maka Ia lebih berkehendak atas apa yang terjadi saat ini. Manusia berihtiar, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya. 

Gambar 1 s.d 8 adalah Intruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

 



 

Gambar 9 s.d 12 adalah dari Kementerian Kesehatan dan dari NU PEDULI (Laziznu Pusat).
Gambar mungkin berisi: teksGambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan teksGambar mungkin berisi: telepon

Gambar 13 s.d 17 Surat Edara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mendukung kebijakan Presiden dalam Pencegahan dan Penanganan Virus Corona
 

 

Gambar 18 s.d 22 Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pencegahan Penyebaran Virus CORONA
 

 

Video anakku yang aku beri hand sanitizer dan diperagakan bagaimana cara membersihkan tangannya (lucu dan pengen ketawa sendiri). 



Semoga bermanfaat ya gaes.....