Rabu, 31 Agustus 2022

JANGAN KAU GADAIKAN NEGARAKU

Wahai perwira, kenapa kau tak kunjung angkat senjata untuk berperang dengan negara yang mempermalukan kita?jangan hanya berlatih perang-perangan saja kalau kau tak mau dianggap tumpul senjatamu

Wahai konglomerat, jangan mentang-mentang kaya lalu kau keruk bumiku dengan mata bor dan kemudian kau jual itu isi perut bumi ke luar negeri. Apa kau tidak merasakan bahwa bumi itu sedang menangis?

Wahai politikus, lidahmu memang berbahaya. Dengan kemampuan debatmu membuat orang menjadi terbius akan janji manismu. Kemudian kau berikan surat gadai negaraku ke negara lain dengan jaminan setumpuk kepentingan.

Wahai para pemuka agama, aku percaya dengan kelihaianmu memberikan ceramah kepada umat, orang terinveksi radang akut fanatisme. Tapi aku harap jangan atas nama agama, kau gadaikan negaraku untuk kau berikan kepada para pemuka agama di penjuru dunia untuk kepentingan pribadi atas nama agama. Walaupun ku berharap-harap cemas.

Kepada para wahai, jangan sekali-sekali berani mengingkari keutuhan NKRI dengan menggadaikan negaraku demi kepentingan sesaatmu.


Faridh Almuhayat Uhib H.; 05.19 WIB ; 15 Januari 2010



Humor Gus Dur yang Bikin Orang Jepang Tak Berkutik



JAKARTA - Tidak ada yang meragukan bahwa KH Abdurrahman Wahid memiliki selera humor tinggi. Presiden ketiga yang dikenal dengan sapaan Gus Dur ini memiliki humor-humor cerdas yang mampu membuat orang terbahak-bahak. 

Berikut cuplikan humor atau anekdot Gus Dur yang diambil dari buku berjudul Peci Miring (Novel Biografi Gus Dur). 

Suatu ketika Gus Dur bersama temannya yang berkebangsaan Jepang berada di luar Hotel Hilton untuk menunggu taksi. Mereka akhirnya mendapatkan taksi dan siap berangkat menuju bandara yang lokasinya tidak jauh dari Hotel Hilton. 

Tiba-tiba ada sebuah mobil mendahului taksi mereka dengan kencang. Teriak dengan bangganya si Jepang itu, “Aaaah! Toyota made in Japan. Memang sangat cepat!” 

Selang beberapa waktu, ada sebuah mobil yang lagi-lagi menyalip taksi mereka, teriak lagi si Jepang itu, “Aaaah! Nissan made in Japan. Luar biasa cepat!” Tak lama, muncul mobil membalap taksi mereka dengan kencang. Lagi-lagi si Jepang berteriak bangga, “Aaaah Mitsubishi made in Japan. Benar-benar sangat cepat!” Si sopir taksi dan Gus Dur kesal terhadap si Jepang itu. 

Akhirnya mereka sampai di bandara. Lalu sopir taksi bilang ke si Jepang Sopir taksi: “100 dollar, please”. Si Jepang: “What? 100 dollars? It’s not that far from the hotel?” Gus Dur: ”Aaaah Argometer made in Japan kan memang sangat cepat!”


Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 26 Mei 2021 - 14:20 WIB oleh Okezone dengan judul "Humor Gus Dur yang Bikin Orang Jepang Tak Berkutik". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://nasional.sindonews.com/read/437954/15/humor-gus-dur-yang-bikin-orang-jepang-tak-berkutik-1622012737


Jumat, 26 Agustus 2022

Ibu Kota Negara Indonesia, Bernama Nusantara


Beberapa bulan yang lalu saya diberikan tugas oleh pimpinan untuk menjalankan misi koordinasi penyusunan standar instrumen lingkungan hidup dan kehutanan yang melibatkan pusat standardisasi lingkup Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) di Provinsi Kalimantan Timur. Beberapa persiapan dilaksanakan dari penyusunan rancangan kegiatan, dokumen kerangka acuan, surat undanga, jadwal kegiatan, hingga teknis lapangan. Tentu melibatkan unit teknis seperti Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup Samarinda (BBPSILH Samarinda) dan Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samboja (BPSILHK Samboja).

Momentum ini menjadi istimewa, sebab beberapa kali ke Kalimantan Timur belum pernah menuju ke lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru ditetapkan tahun 2022 ini. Kesempatan ini tidak ingin saya sia-siakan, selain misi tugas juga misi "titip doa" di lokasi IKN yang diberi nama Nusantara ini. Sebab doa yang ingin kupanjatkan di IKN adalah doa agar negeri ini menjadi negeri yang penuh dengan kedamaian, subur, makmur, gemah ripah loh jinawi. 

Nama Nusantara
Seluruh dunia penasaran dengan nama Nusantara. Bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia dan para pemerhati sejarah. Bahwa Nusantara menurut laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Dari sisi sejarah, sebenarnya nama Nusantara telah ada sejak jaman kerajaan Majapahit yaitu abad XIV yang secara kewilayahan pulau-pulaunya dari benua Asia, Australia bahkan sampai Semenanjung Malaya.

Jujur saya tercengang dengan keputusan nama ibu kota baru ini, kenapa harus Nusantara. Saya kembali merenung beberapa saat, ternyata Nusantara menjadi simbol sebuah kehebatan negara kita ini yang mampu menyatukan berbagai perbedaan. Hal tersebut juga menjadi harapan para pendiri bangsa ini agar Indonesia menjadi negara yang dapat menyatukan perbedaan tersebut menjadi sebuah kekuatan yang dapat mengayomi dan menjadi tempat dimana masyarakat menjunjung tinggi toleransi dan saling menghargai. Hal tersebut yang dapat menyatukan bangsa Indonesia.


Sumpah Palapa yang diucapkan patih Gadjah Mada, yang merupakan patih handalan Amangkubumi Majapahit "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, tanjung pura, ring haru, ring pahang, dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasuk, samana isun amukti palapa" yang artinya kurang lebih "Jika telah mengalahkan nusantara, saya baru akan melepaskan puasa. Jika mengalahkan gurun, seram, tanjung pura, pahang, dompo, bali, sunda, palembang, tumasik, demikian saya baru akan melepaskan puasa".

Harapan dari nama Nusantara adalah ihtiar Presiden Republik Indonesia, Bapak. Joko Widodo yang mewakili para founding father republik ini agar kelak Indonesia menjadi pusat peradaban dunia, pusat nilai-nilai kebajikan dan sumber pengetahuan bagi dunia serta menjadi negara yang maju dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebudayaan. Tentu tetap menjunjung tinggi PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945).


Lokasi IKN
IKN berada Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagain Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Tentunya jika dilihat dari berbagai literasi pada intinya IKN berada diantara Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai barat, Kabupaten Kuta Kartanegara, dan Kota Balik Papan dari wilayah perairan hingga daratan. Lokasi IKN ini berdasarkan Undang-Undang IKN menjadi wilayah otorita tersendiri setingkat provinsi dan dikelola oleh pemerintahan tersendiri bernama badan otorita IKN.

Luas IKN ditetapkan seluas kurang lebih 256.142 ha wilayah darat dan 68.189 ha wilayah perairan. Kemudian luas wilayah tersebut dibagi menjadi dua yaitu kawasan Ibu Kota Nusantara seluas 56.180 ha (termasuk kawasan inti pemerintahan, mengacu pada rencana induk Ibu Kota Nusantara dan renana tata ruang KSN Ibu Kota Nusantara dan kawasan pengembangan Ibu Kota Nusantara seluas 199.962 ha. 


Butuh Keputusan Tegas dan Terukur
Menurutku keren banget ide dan gagasan baru Bapak Joko Widodo ini. Ia menggerakkan seluruh jajarannya untuk memusatkan pada agenda prioritas nasional ini. Sebuah ketegasan dan keberanian dalam mengambil langkah untuk mewujudkan IKN ini yang memang sudah lama digagas sejak era Presiden Ir. Soekarno, Jend. Soeharto, hingga Jend. Susilo Bambang Yudhoyono sampai sekarang. Ketegasan untuk mengarahkan para pembantu Presiden adalah bentuk relasi kuasa yang memiliki arti positif. Hingga terbentuk produk hukum yang menjadi payung landasan dalam mewujudkannya. 

Para wakil rakyat di Dewan perwakilan Rakyat (DPR) juga mengamininya. Sebab Roadmap j negara ini juga harus diawali dengan keputusan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Telah terwujud produk Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran dalam Rangka Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara serta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Nusantara, Perturan Presiden Nomor 61 tahun 2022 tentang Otorita Ibu Kota Nusantara, dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara.


Tugas Kementerian LHK, BSILHK mendukung IKN
Tidak perlu panjang lebar, saya mengutip dari kerangka acuan kegiatan BSILHK yang saat ini sedang berjibaku untuk mensukseskan standar instrumen lingkungan hidup dan kehutanan dalam pembangunan IKN. Sebab keterkaitan dengan tugas saya di perencanaan program. hehehe😀 

Ibu Kota Nusantara dirancang akan dibangun dengan konsep "Forest City" yaitu IKN yang berada di dalam suasan hutan tropis. Wilayah Ibu Kota Negara Baru memiliki potensi sumberdaya alam, diantaranya yaitu di sekitar wilayah IKN terdapat 64.798,3 ha Tahura Bukit Suharto, 11.245,9 ha Hutan Lindung Sungai Wain, 5.140,5 ha Hutan Lindung Manggar, 11.164,7 ha Ekosistem Mangrove, dan 28.436,1 ha Teluk Balikpapan. Wilayah tersebut merupakan perlindungan kawasan ekosistem esensial lingkungan tinggi yang mana wilayah tersebut terdapat 36.747,7 ha kawasan terdegradasi, badan sungai Wain sepanjang 10,79 km, sungai Tempadung 6,12 km, sungai Seluang 14,63 km, Sungai Riko 23,59 km, dan Sungai Trunen 12,62 km. Selain itu juga di dominasi satwa endemik orang utan, beruang madu, dan bekantan dengan wilayah habitat seluas 81.184,9 ha.

Keanekaragaman hayati di wilayah IKN, antara lain berada di wilayah inti IKN (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan-KIPP), di bagian barat calon wilayah IKN dan di wilayah perluasan IKN (KP-IKN). Di luar wilayah IKN, kawasan keanekaragaman hayati berada di teluk Balikpapan dan kawasan pegunungan Meratus. Di sebelah utara antara lain di kawasan pegunungan Meratus, Tahura Bukit Suharto dan Hutan Tanaman Industri KIPP terdapat fauna endemik Bekantan. Di Teluk Balikpapan (Hutan Lindung Sungai Wain) memiliki ragam fauna. Di HTI mayoritas adalah tanaman Eucalyptus spp. Sementara itu, di Teluk Balikpapan terdapat Hutan Lindung seluas 9.782 ha, yang dihuni oleh ekosistem flora beragam antara lain kelapa, perdu, pepohonan, didominasi ekosistem bakau. Fauna yang mendiami ekosistem tersebut seperti Orang utan, bekantan, monyet, babi hutan, beruang madu, kijang, macan kumbang, burung, buaya muara, dugong, dan pesut. Di wilayah IKN juga memiliki potensi stok karbon KIPP mencapai 0,38-0,53 MTonC yang didominasi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 1.388,6 ha.

Wilayah Inti dan Pengembangan IKN berada dalam kemiringan lahan 0-15% yang didominasi jenis tanah podsolik merah kuning seluas 4.421,3 ha; dalam pembangunan IKN terdapat wilayah inti pusat Pemerintahan-KIPP seluas 6.851 ha, Kawasan IKN 56.181 ha, wilayah perluasan IKN-KPIKN seluas 256.142 ha. 

Sosial Budaya dan Masyarakat. Wilayah IKN ini dihuni oleh beragam suku yaitu suku paser, suku Kutai, Suku Dayak, dengan seni tari, seni kriya, tenun, seni pahat, peninggalan arkeologi. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua pemerintahan pertama di Indonesia, bercorak Hindu-Islam. Kesultanan Paser bercorak Islam awalnya bernama kerajaan Sadurangas beragama Hindu. Memiliki budaya terbuka dan demokratis.

Potensi Tekanan dan Dampak Lingkungan di IKN atas rencana kegiatan pembangunan infrastruktur, diprediksi akan menganggu biodiversitas, kualitas lansekap wilayah, menurunnya potensi stok karbon hutan, ketersediaan air, pencemaran, limbah, kebisingan, sampah, sistem drainase. Persoalan yang mulai tampak adalah dampak sosial seperti timbulnya konflik lahan akibat perburuan properti lahan dan penggunaan lahan secara ilegal.

Empat Kluster Pemenuhan IKN harus memenuhi empat 4 kluster yaitu: 1) Sepuluh prinsip Smart dan Forest City, 2) Kebijakan IKN harus mendukung keberlanjutan, 3) memenuhi kebutuhan feasibility lanjutan serta 4) memiliki peta jalan pemulihan dan perbaikan lingkungan. Ruang tersebut antara lain 10 prinsip Smart City - Forest City - Sponge City, pengelolaan berbasis DAS, jaringan ruang hijau, 50% wilayah pengembangan, konsumsi air secara efisiesn, low ecological footprint/low carbon footprint, kualitas & suhu udara baik dan sejuk, kualitas air permukaan baik, melindungi habitat satwa dan individu satwa, tutupan lahan baik, revitalisasi lansekap hutan tropis, dan penerapan smart city. Kebijakan IKN harus mendukung keberlanjutan antara lain pengendalian ekspansi fisik wilayah satelit, penyempurnaan RTRW pulau dan RTRW Provinsi, penguatan ekspresi identitas masyarakat lokal, penataan ruang transisi periurban desa-kota, dan pengembangan kebijakan afirmatif kecamatan dan desa yang ada. 

Intinya bahwa IKN akan dikonsep sebagai kota dalam rimba berbasis lansekap yang menempatkan ekosistem hutan sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan, orientasi kehidupan masyarakat perkotaan, dan memfasilitasi interaksi antara kegiatan perkotaan. Bisa dibayangkan, saat ini saja dilokasi yang merupakan kawasan HTI akan dirubah menjadi hutan tropis. Keren dan butuh energi yang sangat besar untuk mewujudkannya.

Doaku
Dikesempatan yang istimewa tersebut, saya diajak mengunjungi lokasi Titik Nol IKN dan beberapa lokasi lainnya. Di titik tersebut Presiden RI Ir. Joko Widodo menggunakan simbol persatuan tanah dan air yaitu seluruh Provinsi di Indonesia menuangkan tanah dan air di dalam bejana tepat di titik nol serta dibarengi dengan doa dan harapan bersama. Simbol-simbol ini sangat kental dengan persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan-Pancasila.

Maka saya berdoa di Titik Nol tersebut:
1. Tawasul kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan keluarga serta sahabat dan pengikutnya
2. Tawasul kepada para pendiri negara, pahlawan kemerdekaan, serta para aulia'/wali dan ulama
3. Memohon kabulkan doa, berkah dari Ratib Al Hadda, Wirid Al Latief, dan Hizb Bahr: Ya Allah, Penguasa Langit dan Bumi berkahilah bumi ini khususnya Indonesia ini. Jadikan negeri ini menjadi negeri yang Engkau ridhai, rahmati, dan menjadi negeri yang aman, tentram, adil, makmur, sejahtera rakyatnya, dan menjadi negeri baldatun tayyibatun warrabun ghaffur. Ya Allah semoga IKN ini menjadi wasilah dari utuhnya negeri ini, jauhkan dari segala marahabaya dan bencana, dan jadikan tempat yang sejuk dan aman untuk beribadah kepadaMu. Ya Allah, berilah negeri ini pemimpin-pemimpin  yang kesatria, bertanggung jawab, amanah, adil, jujur, dan penuh dengan kebajikan dalam mengambil segala keputusan. 

Lokasi lain yang dikunjungi yaitu daerah yang akan menjadi calon istana negara. Dari titik nol, kita harus menuju daerah yang lebih tinggi. Kondisi jalan yang masih tanah berbatu dan masih aktif dengan kegiatan HTI miliki PT. Itchi, maka  tidak seperti yang dibayangkan khalayak luas yaitu jalan bagus dan mulus, namun sebenarnya jalan tersebut penuh debu selayaknya jalan ketika tanah kering dan dilalui kendaraan. Namun disaat hujan akan sebaliknya yaitu jalan menjadi licin.



Kondisi dilokasi IKN sangat panas, sebab tanah dengan struktur batubara muda, dan juga tanaman homogen maka menyebabkan lokasi sangat panas. Terlebih disiang hari. Tidak bisa dibayangkan bagaiamana kerja keras pemangku kepentingan untuk kembali membuat hutan tropis sebagaimana konsep yang digagas.

Sebagai penutup, Nusantara adalah nama yang indah dalam hati dan sanubari. Semoga terwujud cita-cita dan harapan kita semua.