Perguruan tinggi menciptakan orang-orang yang "ngeyel", ya ngeyel dengan diri sendiri, ngeyelin orang lain, ngeyelin agama, ngeyelin orang tua, ngeyelin orang kecil.
Dengan ilmu-ilmu yang dianggap "mumpuni" kemudia Ngeyel solah-olah menjadi alat peninggi derajat.
Namun dibalik itu apakah "si Budi Pekerti" mengikuti, justeru terkadang tersingkirkan dengan rasa derajat yang tinggi tersebut.
Bogor, Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar