Sabtu, 01 Januari 2022

TERIMAKASIH 2021, ASSALAMU'ALAIKUM TAHUN 2022

 

"Saat awal tahun baru.... Ketika tahun 2021 jancuk belum bisa melawan. Semoga tahun 2022 jancuk bisa melawan...Cuk..."

------------------------------------------------------------------------------------

Waktu itu bagaikan pedang. Begitulah petuah yang selalu terngiang-ngiang dalam ingatanku. Ditahun 2021 yang terasa sangat cepat itu membuat mata terbelalak seolah-olah bulan Januari hingga Desember berjalan bak roda yang berputar baru kemarin kita mengayuh. Semoga seluruh amal kita dicatat dan diterima olehNya dan segala kesalahan dan kekurangan diampuniNya.

Banyak perlawanan yang seharusnya terjadi di tahun 2021. Hegemoni kuasa atas cengkeraman ekonomi, budaya, sosial dan juga politik yang begitu erat, terkadang membuat tak berdaya. Walaupun secara tugas, sebagai tim sapu jagat seharunya banyak yang dapat dilakukan. Ah, apa boleh buat ketika aturan harus ditegakkan maka belenggu itu tidak membebaskan alam pikiran dan juga membuat gerakan tidak selincah saat itu. Namun aku tidak begitu merasakan belenggu, banyak hal yang aku masih bebas; terkadang bondo nekat alias cuek untuk menyuarakan hati nurani. Modal Jancuk yang juga terkadang membuat jantung berdebar.

Beberapa catatan di 2021 tentu banyak yang ingin diceritakan. Kilasan bencana alam dari gempa bumi, banjir bandang, banjir rob, longsor, angin siklon tropik, hingga kejadian kriminalitas yang berseliweran. Setidaknya mulai dari kasus kekerasan terhadap anak masih menghiasi media televisi. Itupun yang terekspose, Banyak kekerasan terhadap perempuan sebagai objek pelampiasan seks laki-laki, pembunuhan, tawuran pelajar, hingga kasus gono-gini dan harta waris yang mengerikan mendengarnya-seperti anak yang berani menggugat orang tuanya ke hukum pidana. Ada juga kasus terorisme yang meningkat dari mulai pemahaman hingga tindakan radikal yang dilakukan, tidak aneh ada tokoh yang ditangkap oleh Densus 88 karena terlibat dalam yayasan yang mendukung gerakan para teroris, begitu juga teroris di Papua yang banyak memakan korban jiwa. Mereka semua perlu ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Naudzubillahimindalik.

Wolak-waliking jaman. Inilah peristiwa yang juga tidak jauh beda dari tahun 2000 lalu. Sabda-sabda Nabi terus membuktikan kebenaran, bukan ramalan, namun Nabi ingin mengingatkan agar ummatnya terus berpegang teguh pada ajaran yang telah diajarkan kepada kita melalui rantai emas yang sulit membedakan mana yang hak dan batil atas nama agama jika tidak melihat dengan hati yang jernih. Hati adalah lentera cahaya yang tidak dapat dielakkan. Hati nurani jangan tergadaikan atas nama nafsu dunia. Walaupun kadang perlu diasah agar tajam seperti pisau yang siap untuk digunakan.

Catatan Muktamar NU di Lampung yang belum terselesaikan dalam tulisan di blog ini juga menjadi uneg-uneg yang belum sempat dikeluarkan. Muktamar NU ke-34 sejarah baru NU mengukir untaian tahun 2021 dan juga penutup tahun yang seharusnya aku diikut memeriahkannya seperti tahun 2015 saat Muktamar NU ke-33 di Jombang. Semoga segera ada energi positif untuk menorehkan secuil catatan.

Pe-Er di tahun 2021 masih banyak. Ukiran tangan untuk menorehkan sebuah cerita kehidupan terbatas dan kadang kerdil. Kemudian hajat-hajat belum terlaksana. Oh Tuhan maafkan hamba. Terimakasih 2021 semoga aku tidak masuk golongan orang-orang yang merugi. 

Assalamu'alaikum tahun 2022, semoga banyak catatan gemilang yang akan tertoreh. Begitu juga hajat dan keinginan yang baik dapat terkabul di tahun ini. Ada sejarah penting, kami hijrah dari RT 3 ke RT 11 untuk mengisi rumah seorang pahlawan yang juga suhuku. Semoga Allah merahmati dan meridhai,


Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar