Kamis, 27 Oktober 2011

Syair Kerinduan kepada Dzat Pencipta Jagad Raya

Tuhan dalam rinduku aku termangu, dalam sepiku aku mengadu.

Tuhan tidaklah Engkau janjikan kepada umat Muhammad atas seribu sati janji tanpa ada usaha dari umat Muhammad, namun saat ini aku belumlah pantas untuk menjadi umat yang taat.

Begitu juga aku juga tidak menginginkan menjadi umat yang tidak taat atas perintah-perintahMu.

Jikalau aku mengadu, seribu satu manusia mencaciku bahkan menjadikan aku orang kafir, sehingga aku pantas untuk diperangi olehnya.

Tuhan Yang Maha Melihat, aku juga merasa berdosa atas nikmat yang Engkau berikan yang telah aku pergunakan untuk kesia-siaan, bahkan aku juga pantas untuk menyandang umat yang kufur.

Tuhan, aku ini umat yang paling hina, bahkan lebih hina dari binatang. Bagaimana tidak, bahkan Engkau lebih tahu atas nafsu hatiku, nafsu akalku.

Aku hinakan diriku, sehingga aku disebut-sebut orang menjadi orang atheis, sehingga aku pantas disandangkan orang yang kafir dan pantas untuk diperangi.

Tuhan Yang Maha Suci, inilah diriku yang selalu mengadu kepaMu disaat-saat kekosongan waktuku untuk mendapatkan ridhaMu.

Tuhan, biarkan aku dicampakkan oleh orang-orang yang menganggap dirinya berhak mewakili firman-firmanMu dengan seribu bahkan sejuta kata kafir, kufur, atheis, dan masih banyak predikat yang diberikan untukku.

Tuhan, aku ikuti jalanMu melalui jalan para pencari kebenaran di muka bumi, bukan jalan orang yang membenarkan dirinya atas nama jalanMu.

Maka ampuni aku.

(Syair Kerinduan kepada Dzat Pencipta Jagad Raya. Lampung, 27 Oktober 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar