Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan definisi hutan merupakan satu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan
yang lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat
dipisahkan.
Hutan merupakan sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai manfaat yang banyak, maka diharapkan
hutan dapat memberikan fungsi atau peranannya yang lebih kompleks. Secara umum
beberapa macam fungsi hutan mengikuti klasifikasi yang dibuat oleh Nilsson
(Suhendang, 2002) adalah sebagai berikut :
1. Penghasil kayu industri (industrial
wood)
2. Penghasil kayu bakar dan arang (fuel
wood and charcoal)
3. Penghasil hasil hutan non kayu (non-wood
forest product)
4. Penyedia lahan untuk pemukiman manusia (human
settlement)
5. Penyedia lahan untuk pertanian (agriculture
land)
6. Memberikan perlindungan terhadap
siklus air dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pengendalian erosi (watershed
protection and erosion control)
7. Tempat penyimpanan karbon (carbon
trorage), hutan sangat penting untuk meningkatkan cadangan carbon dari alam
melalui peningkatan biomassa vegetasinya.
8. Pemeliharaan keanekaragaman hayati dan
habitat (biodiversity and habitat preservation)
9. Obyek ekotutism dan rekreasi alam (ecoturism
and recreation)
Oleh karena itu untuk menjaga
lingkungan, maka dibutuhkan hutan sebagai penyeimbang lingkungan antara
kerusakan lingkungan vs perbaikan lingkungan. Namun kerusakan lingkungan saat
ini sangat besar-besaran. Sebagai contoh meningkatnya polusi udara karena asap
kendaraan bermotor, asap pabrik serta meningkatnya kerusakan tanah dan air
karena pembuangan limbah kesungai dan kedalam tanah sehingga tidak bisa diurai
oleh bekteri pengurai, pengeboran air dalam tanah yang besar-besaran. Semua itu
merupakan beberapa penyebab dari ulah manusia yang tidak ramah terhadap
lingkungannya.
Universitas Lampung merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang mendidik para intelektual muda untuk menjadi
penopang bangsa dalam upaya memajukan kualitas sumberdaya manusia. Untuk
menopang kualitas sumber daya manusia maka harus didukung oleh kualitas
lingkungan yang memadai. Universitas Lampung memiliki luasan ± 4 ha yang didalamnya
terdapat anak komponen-komponen seperti gedung-gedung, kolam, tempat fasilitas
olahraga, taman rekreasi, penangkaran Rusa Sambar (Cervus unicolor)
serta ruang terbuka hijau yang berada didalam kampus. Dari luasan tersebut 75%
nya merupakan ruang terbuka hijau yang terdiri dari pohon-pohon yang memiliki
fungsi sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Unila terletak di ibu kota propinsi
Lampung yaitu kota Bandar Lampung yang merupakan pusat pemerintahan kota dan
propinsi yang selalu digunakan untuk beraktivitas baik aktivitas bekerja,
berdagang, tempat industri, serta aktivitas lainnya. Oleh karena itu banyak
orang pergi kekota untuk mengadu nasib, sehingga jumlah penduduk kota akan
semakin meningkat pesar. Dengan bertambahnya jumlah penduduk secara pesat
menyebabakan tekanan terhadap lingkungan semkain tinggi yang berdampak pada
sumber daya lahan semakin bayak dimanfaatkan sehingga laju konversi ruang
terbuka hijau semakin cepat.
Sejalan dengan hal tersebut,
pencemaran udara, air dan tanah di lingkungan perkotaan semakin berat, maka
pengembangan lokasi untuk penanaman hutan kota harus ditingkatkan untuk
mengurangi laju kerusakan lingkungan.
Unila mempunyai lahan terbuka hijau
yang terdiri dari pepohonan, taman hijau dan tempat penangkaran satwa yang
secara tidak langsung memiliki fungsi yang sangat banyak. Boleh saya katakan
bahwa Unila adalah hutan kota yang berada di kota Bandar Lampung. Jika dilihat
dari fungsinya, maka lahan berhijau di Unila memiliki fungsi antara lain :
1.
Sebagai
Identitas Kota
Jenis tanaman dan hewan yang merupakan simbol atau lambang suatu kota dapat
dikoleksi pada areal hutan kota. Di Unila terdapat wilayah untuk danau sebagai chacthment
area dan sebagai penangkaran rusa sambar (Cervus unicolor) yang
merupakan satwa dilindungi oleh pemerintah.
2.
Pelestarian
Plasma Nutfah
Unila dapat dijadikan sebagai tempat koleksi keanekaragaman hayati, karena
kawasan di Unila sebagai hutan kota dapat dipandang sebagai areal pelestarian
di luar kawasan konservasi. Ditinjau
dari areal di Unila dapat dilestarikan flora dan fauna secara eksitu. Contohnya rusa samabar (Cervus unicolor),
dan beberapa pohon hutan yang masih ada di lingkungan Unila.
3.
Penahan
dan Penyaring Partikel pada dari Udara
Keberadaan pohon-pohon dan tanaman di Unila dapat membersihkan polusi udara
yang ada di lingkungan Unila maupun disekitarnya yaitu wilayah Bandar Lampung
melalui proses penyerapan dan penjerapan.
Mekanisme ini menyebabkan jumlah debu yang melayang-layang dipermukaan bumi
sebagian akan menempel pada permukaa daun, khususnya daun yang berbulu dan
mempunyai permukaan yang kasar dan sebagia lagi terserap masuk ke dalam ruas
stomata daun.
4.
Penyerap
dan Penjerap Partikel Timbal
Kendaraan motor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara di
daerah perkotaan (Goldnisth dan Hexter, 1967 dikutip dari Yunita, 2004). Diperkirakan 60-70% banyak jenis pepohonan di
Unila yang mempunyai fungsi tersebut seperti mahoni, Damar, Jamuju, Akasia,
dll.
5.
Penyerap
CO2 dan Penghasil O2
Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia
karena menyerap gas CO2 yang jika konsentrasinya meningkat akan beracun bagi
manusia dan hewan serta mengakibatkan efek rumah kaca. Disisi lain menghasilkan O2 yang
sangat diperlukan oleh manusia dan hewan.
Di Unila sangat banyak tanaman yang berguna untk penyerap CO2
dan penghasil O2 antara lain Damar (Agathis alba), Kupu-kupu
(Bauhinea purprea), Lamtorogung (Leucaena leucocephala), Akasia (Acacia
auriculiformis) dan Beringin(Ficus benjamina).
6.
Menjaga
Kestabilan Iklim
Suhu dari tahun ke tahun diperkirakan oleh para ahli semakin meningkat,
karena seiring dengan melelehnya gunung es di kutub utara dan semakin
meningkatnya gas emisi diudara, kemudian lebih dikenal dengan istilah global
warming dimana suhu udara semakin meningkat. Unila dijadikan sebagai hutan
kota agar dapat meminimalisir laju pemanasan global dan dapat mengurangi suhu
yang terlalu panas. Jika suhu pada siang hari terasa sejuk maka sebaliknya pada
malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pepohonan dapat menahan radiasi
balik dari bumi.
7.
Nilai
Estetika
Dengan adanya banyak pepohonan dan hijaunya tanaman-tanaman di kampus
Unila, maka akan dapat menambah nilai keindahan dan keserasian suatu tata
kampus. Selain itu nilai yang terkandung dalam banyaknya jumlah pohon yang
berada dikampus dengan adanya berbagai jenis morfologi pohon yang unik-uni.
Kajian lebih dalam dapat dilakukan penelitian-enelitian tentang pohon-pohon
yang memiliki nilai estetika di kampus Unila sebagai daya tarik masyarakat .
8.
Peredam
Kebisingan
Tajuk-tajuk pepohonan yang rapat di kampus Unila dapat mengurangi suara
bising yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Tajuk-tajuk yang ada dapat
menahan suara yang berlebihan ketika dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Dengan
adanya pohon dan tanaman hijau, Universitas Lampung diuntungkan sangat besar.
Selain dapat melakukan kerja dengan tenang, proses belajar mengajar dapar berjalan
dengan lancar dan nyaman. Diharapakan manfaat adanya pepohonan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Unila.
Tipe Hutan Kota
Dalam kaitannya dengan jenis tipe hutan kita maka
Unila dapat di masukkan kedalam hutan kota yang memiliki tipe rekreasi dan
keindahan, pelestarian plasama nuthfah, dan tipe perlindungan. Dasar pembagian
hutan kota menurut Dahlan, 1992 tipe hutan kota dibedakan menjadi :
1. Tipe Permukiman
2. Tipe Kawasan Industri
3. Tipe Rekreasi dan Keindahan
4. Tipe Pelestarian Plasma Nutfah
5. Tipe Perlindungan
6. Tipe Pengamanan
Suplai oksigen di Bandar Lampung sangat
diperlukan, karena bertambahnya kebutuhan manusia yang semakin meningkat pula
tingkat polusi yang dihasilkan sebagai dampak dari pertumbuhan kota, khususnya
di kota Badar Lampung perlu penyadaran dini terhadap masyarakat tentang pentingnya
pohon dan tegakan pohon dalam lkehidupan kita agar tidak terjadi permasalahan
lingkungan yang lebih mendalam.
Setiap detik manusia membutuhkan udara bersih
yaitu O2 untuk mempertahankan hidupnya. Penduduk kota dapat
menghirup O2 secara gratis tanpa dipungut biaya. Bisa kita bayangkan
seandainya Oksigen tersebut dijual, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk
menggantikan keberadaan Oksigen yang dihasilkan dari pepohonan dalam setiap
harinya. Oleh karena itu untuk menciptakan kota Bandar Lampung yang bersih,
indah dan sejuk maka butuh peran serta masyarakat dan pemerintah untuk
bersama-sama menata kembali kota Bandar Lampung untuk menuju kota yang unggul
dalam berbagai bidang, khususnya ligkungan hidup.
Langkah Strategis
Gerakan penanaman harus digalakkan secara terus
menerus, untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan kota, maka perlu
diberikannya lahan untuk tempat hidupnya pepohonan. Pohon juga memiliki hak
untuk hidup diperkotaan, karena mereka adalah bagian hidup dari manusia dan
tanggung jawab kita untuk lebih memperhatikan keberadaan mereka di lingkungan
sekitar kita.
Selain itu, perlunya peraturan yang mengatur
tentang perlunya kawasan hijau dengan model-model yang disesuaikan dengan
kondisi daerah yang ada seperti di kota Bandar Lampung sangat penting.
Peraturan tersebut dibuat dengan pertimbangan yang matang, baik dari segi
ekologi, ekonomi, sosial, budaya dan politik untuk mendapatkan suatu
kesepakatan bersama dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup di kota Bandar
Lampung.
Saat ini, Unila dapat menjadi project hutan
kota dan sudah selayaknya mendapatkan reward dari usaha yang
dilakukannya dalam pelestarian lingkungan khususnya sebagai kampus penyuplai
oksigen di wilayah Bandar Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar