Kamis, 01 Juni 2023

MUNCUL KEMBALI DISKUSI NASAB KETURUNAN NABI DI TAHUN 2023

 


Penelitian merupakan upaya mencari jalan dalam menjawab suatu masalah. Maka hasil penelitian harus dihormati. Terkait nasab, semua orang bernasab hingga nabi Adam AS. Maka sepatutnya kita hormati satu dengan yang lainnya.

Terkait nasab kanjeng Nabi Muhammad SAW, sebagai orang awam seperti alfaqir, tentu menghormati hasil-hasil penelitian tersebut, ditambah memperkaya pendapat-pendapat dari berbagai sumber. Saya yakin bahwa sampai detik ini keturunan beliau masih terjaga, dan Allah SWT akan menjaga min yaumil qiyamah. Memang keturunan ada yang nampak dalam berbagai dakwah, namun ada keturunan yang tidak nampak karena memang jalan (tariqah)nya yang diambil begitu.

Terkait nasab walisongo, saya yakin masih terjaga. Dan dari jalur lain pun juga ada baik jalur anak laki-laki maupun perempuan (keduanya adalah makhluk yang mulia). Inilah khasanah sejarah dan keilmuan, tentu Islam merupakan agama ilmu, agama yang membawa peradaban. Maka sudah saatnya kita mengedepankan adab dalam berdakwah dan terus mempelajari ilmu-ilmu yang masih banyak cabang-cabangnya itu.

Saran saya, Rabithah Alawiyah (terkenal dengan pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia) dan Naqobah Ansab Awliya Tis'ah bermakna (terkenan Lembaga Pencatat Nasab Wali Sembilan/Songo yang juga Dzuriat Nabi Muhammad SAW) berdialog, saling bertabayyun dengan membawa referensi.

Nahdlatul Ulama (NU) mencintai Dzuriat Nabi. Tidak diragukan lagi, bahwa NU sangat mencintai mereka. Dakwah walisongo menjadi insprirasi sehingga disemaatkan dalam lambang NU yang tidak main-main merupakan lambang yang ada dalam mimpi KH. Ridwan Abdullah sebagai pencipta lambang NU.

Oh jamiiyah NU, tetaplah bersinar dalam khasanah keilmuan yang diberikan para Ulama dan Wali-wali Allah. NU selalu dihati, Dzuriah Nabi akan tetap aku cintai.

Bogor, 2 Juni 2023
Salam,

Faridh Almuhayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar