Senin, 04 September 2023

LANGKAH KAKI DI AWAL SEPTEMBER 2023

 Menjelang tahun politik, banyak yang hajatan alias banyak yang punya maksud dan tujuan. Entah itu sebagai kades, camat, bupati, gubernur, presiden, hingga legislatif dari kabupaten/kota, propinsi, hingga DPR RI. Plus satu lagi DPD RI.

Tahun 2024 memang pasti, namun umur manusia tidak ada yang pasti. Maka niatkanlah hajat itu menjadi niat baik bukan hanya sekedar ingin merebut kekuasaan, yang dibenak masih terbesit ingin mengubah ini, mengubah itu, dll. Itu semua angan-angan, dan kita tidak boleh berpanjang angan-angan. Tetapi jika ingin memiliki cita-cita, maka perjuangkanlah cita-cita itu dengan sungguh-sungguh, toh pada akhirnya bisa terjadi bida tidak.

Soal yang sedang hangat-hangatnya, deklarasi pasangan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden (Anis Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar) yang kemrin Minggu, 3 September 2023 mendeklarasikan diri di Hotel Majapahit Surabaya dimana tempat bersejarang arek-arek Suroboyo merobek warna biru pada bendera Belanda.

Hanya saja disayangkan, para pendukung Ganjar Pranowo yang militan, bernyanyi diseberang hotel disepanjang jalan itu dengan membunyikan musik yang kencang. Apakah boleh? Boleh saja, hanya kurang pantas alias tidak tepo seliro alias tidak menghargai. Jika ingin mendukung silahkan, namun jika ada perbedaan harus bersikap dewasa. Itu sangat disayangkan.

Anis-Muhaimin (Amin), berdua memang secara umur hanya terpaut 2 tahun, lebih tua Cak Imin dibandin dengan Mas Anis. Sama-sama lulusan UGM. Kredibilitasnya terhadap perubahan-perubahan tidak diragukan lagi, mas Anis dari HMI sedangkan Cak Imin dari PMII. Dua alumni organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yang terus melakukan kaderisasi. Patut diacungi jempol, sebab warga pergerakan menjadi ido jika alumninya ada yang menduduki posisi itu.

Terkait masalah kekhawatiran atas permainan politik identitas mas Anis, silahkan dibaca sendiri. Apakah nanti justeru kelompok "gamers" politik identitas itu semakin muncul atau semakin berkurang. Karena ada patron lain digerbong Cak Imin yang tidak suka dengan politik identitas itu. Atau bisa saja mereka mendukung dengan cara mereka sendiri, seperti memiliki mas Anis (sambil nutup mata sendiri untuk tidak melihat Cak Imin), atau sebaliknya kelompok nasionalis-religius yang mendukung Cak Imin juga sama menutup mata sendiri untuk tidak melihat mas Anis. Ini soal pilihan dan pendirian masing-masing.

Dilain pihak, ada partai yang sudah mendukung Bakal Calon Presidennya seperti PDI-P yang mengusung Pak Ganjar Pranowo, dia pernah di DPR-RI, Gubernur Jawa Tengah, dan juga saya dengan dahulu sebagai kader GMNI, organisasi pergerakan yang masih satu kelompok Cipayung seperti HMI dan PMII. 

Ada juga Bakal Calon Presiden dari Partai Gerindra, yaitu Pak Prabowo Subianto. Mantan mantu Pak Suharto (Presiden ke-2 RI) yang menjabat sebagai Presiden terlama - 32 tahun. Jejak Pak Prabowo lebih dikenal sebagai TNI khususnya di Danjen Kopasus. Lalu sekarang menjadi pengusaha sukses dengan berbagai bidang usaha. 

Poros lain belum bermunculan, mungkin saja mereka lebih lihai dan senior dalam hal pesta-pesta seperti Pilpres ini. Sehingga memunculkan nama wakilnya di detik-detik terakhir.

Bedanya, pasangan Amin dalam waktu singkat mendeklarasikan diri sebagai pasangan BaCaPres-Wapres sedangkan yang lain masing banyak pertimbangan. Jika bahaya guyonan sahabat-sahabat pergerakan sering disebut dengan "ngebet" tapi itulah jiwa muda mereka berdua yang siap melawan arus dengan segala risiko yang ada. 

Tantangan Terbesar 2024-2029

Tidak sekedar memiliki wakil-wakil rakyat, atau pemimpin negeri ini, yang perlu kita perhatikan yaitu apakah mereka para wakil dan para calon pemimpin negeri ini memiliki cara, visi, misi, yang "mumpuni" untuk merubah masa depan bangsa Indonesia? silahkan kita cermati berbagai isu menarik dibawah ini:

1. Isu Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Siapa yang tidak butuh lingkungan hidup, tidak butuh hutan? Dimulut manis mereka mungkin kita dengan bahwa mereka Pro-Kehutanan, Pro-Lingkungan Hidup namun kenyataannya masih banyak hal-hal yang terjadi diwilayah daerah pemilihannya. Sekarang sendang derasnya laju Sawit di Indonesia. Hamparan lahan berhutan disulap menjadi sawit, dari mulai pembersihan lahan dengan cara land clearing, merubah lanskap, sumber-sumber mata air hilang, pupuk kimia untuk pertumbuhan dan juga perangsang buah sawit ditebarkan dan menjadi satu dengan tanah, saat musim hujan sungai-sungai mengalir deras dan berwarna coklat. 

2. Isu Sosial 

Isu sosial tidak perlu panjang lebar, sudahkan ada kehadiran pemerintah untuk mengayomi mereka para gelandangan, anak yatim, dan mereka-mereka yang membutuhkan uluran tangan. Manakah pemimpin yang mampu merangkulnya? 

3. Isu Budaya

Banyak kebudayaan asing yang masuk ke dalam negara Indonesia. Maka perlu difilter dan diberikan jalan untuk kembali memperkuat jati diri bangsa Indonesia agar budaya kita tetap eksis dan lestari. Ini juga termasuk serangan-serangan atas nama agama yang tidak membolehkan kita memiliki budaya nusantara yang dianggap sebagai bid'ah, dosa dll. Paham kacau seperti ini juga harus diluruskan.

4. Isu Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kunci dari martabat negeri. Calon-calon pemimpinn negeri ini harus mampu mengendalikan keamanan agar dapat kondusif dan tegak negeri Indonesia. 

Isu-isu yang lain juga pasti terus bergulir, pemimpin tahun 2024-2029 akan mengerti dan digembleng dengan segala permasalahan yang ada untuk dapat diselesaikan. Tidak mudah mengurus negara kepulauan ini, dengan beragam suku, agama, etnis, dan budaya. Maka tidak mungkin kita menyerahkan kepada orang-orang/pemimpin yang tidak memiliki visi dan misi, serta tujuan dalam mengimplementasikan program-program terbaiknya sekaligus melanjutkan apa yang telah ditanam oleh presiden sebelumnya yaitu Joko Widodo.

Selamat kepada para BaCapres dan BaWapres, atau wakil-wakil rakyat lainnya yang nantinya terpilih. Cobalah untuk berpolitik yang berakhlak. Oke...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar